MAMPIR DULU KE PAGODA AVALOKITESVARA BUDDHAGAYA WATUGONG
Saya mempunyai
teman yang bekerja di Jakarta. Ketika dia pulang terkadang kami menyempatkan
waktu untuk berkumpul bersama untuk ngobrol dan bercanda. Perbedaan tempat
tinggal sementara seperti saya di Salatiga dan dia merantau di Jakarta
terkadang membuat kami saling bertukar pandangan dan pengalaman. Terkadang memang
asyik jika ngobrol dengan kawan lama yang jarang sekali bertemu. Tapi waktu
terkadang membuat kami terpisah lagi.
Kadang saya
juga dengan suka hati mengantar teman-teman yang harus kembali ke rantau. Seperti
saat itu teman saya akan kembali ke Jakarta dengan kereta api. Di Salatiga
tidak ada stasiun kereta, sehingga kami jika ingin menaiki transportasi ini harus menuju kota terdekat yang ada stasiun keretanya. Saat itu tiket teman saya berangkat dari
Stasiun Semarang Tawang pada pukul 20.00. Saya antar dia dengan sepeda motor. Karena
masih banyak waktu luang di sore hari, teman saya ingin sekaligus perjalanan ke
stasiun bisa mampir-mampir dulu ke tempat wisata yang lumayan. Akhirnya kami
berangkat sore pukul 16.00, lebih awal jika asumsi semarang-salatiga dua jam
ditempuh dengan santai. Ditengah perjalanan
saya agak bingung ketika memikirkan tempat mana yang ingin kami singgahi. Tapi saya
memutuskan untuk jalan saja, biasanya di jalan nanti muncul ide.
Masih diperjalanan,
ketika itu jalanan mulai padat. Mungkin berbarengan dengan jam keluar kerja
(teman saya cuti). Kami sempat ngobrol dijalan walaupun saya
tetap fokus mengendarai sepeda motor. Hingga akhirnya sampai di depan Makodam
Diponegoro. Didepanya terdapat pagoda yang terlihat jelas dari jalan. Teman saya
ingat jika pernah melihat foto saya di instagram yang memperlihatkan suasana
pagoda itu. Langsung saya tawari mau mampir? Jawaban teman saya “bisa… bisa…”. Langsung
pasang sein kanan dan menyebrang, posisinya di kanan jalan jika dari arah Salatiga
ke Semarang.
Masuk kawasan
wisata langsung diberi kartu parkir dan di tunjukan tempat parkirnya. Karena memang
mampir, kami hanya sempat sebentar disana. Melihat-lihat di kawasan itu dengan
tetap sopan karena mengingat itu sebagai tempat beribadah umat Budha. Kami berfoto-foto
disana mengabadikan suasana dan arsitektur bangunan yang jarang kami lihat pada
sehari-hari. Setelah browsing saya tahu
nama tempat itu biasanya disebut Vihara Buddhagaya Watugong atau yang ada di
sana tertulis Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong.
Saat di gerbang masuk memang ada batu bentuknya hampir mirip dengan gong yang ada di gamelan. Memang tidak begitu serupa, tapi ditengah batu tersebut ada yang menonjol seperti yang ada ditengah gong jawa.
Mendekati pagoda, di dalamnya ada patung Budha yang lebih besar dari yang di bawah pohon, dan mulai tercium bau dupa yang harum.
Saya tertarik dengan kucing yang ada di pagoda itu, lucu (saya penyuka kucing sebenarnya). Setelah melihat-lihat dan berfoto-foto, kami sadar waktu tetap berjalan. Agar tidak terlambat sampai stasiun kami harus segera meninggalkan tempat yang bagus itu. Memang tidak perlu lama menikmati tempat yang indah, karena nanti tidak ada memori membosankan yang akan kami bawa sebagai kenangan. Lalu singkatnya kami meneruskan perjalanan kami dan menghantarkan teman saya kembali ke perjalanan menuju rutinitasnya.
Yah… memang
waktu kadang memisahkan yang menyenangkan dari kita,tapi untuk sementara. Selanjutnya
menunggu waktu untuk bersenang-senang kembali sembari bersemangat dirutinitas
berikutnya.
Komentar
Posting Komentar